Grebeg Syawal 2010, Memperingati Akhir Ramadan.
www.tourjogja.com Berita , Selasa, 14 September 2010.
GREBEG SYAWAL 2010 diadakan di Alun-alun Utara, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ratusan warga Yogyakarta berebut gunungan dalam upacara yang Grebeg Syawal.
Upacara Grebeg Syawal dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Upacara ini dimulai dengan prosesi dari empat regu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tentara dari Siti Hinggil ke Alun-alun Utara. Iring-iringan gunungan kemudian diarak ke dalam halaman Masjid Gede Kauman di sisi barat Alun-alun Utara.
Gunungan terdiri dari berbagai macam jenis sayuran, termasuk kacang, cabe, dan lain-lain masyarakat Jawa percaya bahwa jika mendapatkan bagian dari gunungan ini seperti diberi rahmat yang besar, mendapatkan keberuntungan dan diberkati dalam tahun mendatang.
Grebeg berarti mengundang orang untuk datang bersama-sama, Ramadhan berarti nama untuk bulan kesepuluh pada kalender Islam. Grebeg Syawal merupakan lambang sedekah dari Sri Sultan kepada masyarakat.
"Orang-orang percaya bahwa gunungan ini berisi berkat-berkat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Bekti Diningrat, seorang tentara yang berpartisipasi untuk menjaga gunungan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Ini berbeda dari upacara Grebeg lain yaitu Grebeg Besar dan Grebeg Maulud yang masing-masing empat gunungan diarak, terdiri dari gunungan lanang dan gunungan wadon", katanya. Bekti juga mengatakan pada acara Grebeg Syawal, "gunungan hanya diarak oleh empat regu tentara melalui istana, tidak seperti dua upacara Grebeg lain yang diarak oleh 10 kelompok."
"Kali ini skuad yang bertugas mengawal gunungan adalah prajurit Grebeg Daeng, Bugis, Wirobrojo, Mantrijeron, Surokarso, dan patang Puluh," katanya.
ritual Grebeg diadakan tiga kali dalam setahun, ketika peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, bulan Ramadhan, serta pada Idul Adha.
Sumber: http://m.antaranews.com
Foto: Danar Kumoro Adji