Tuesday, September 28, 2010

Jogja International Street Performance (JISP) 2010

Tanggal 2 Oktober 2010

Jam. 15.00 - 17.00 WIB

Tempat. Jl. Panembahan Senopati Yogyakarta.


Seniman dari sejumlah negara akan berpartisipasi dalam kegiatan "Jogja International Street Performance 2010" yang akan digelar pada 2 Oktober di sepanjang Jalan Panembahan Senopati, Yogyakarta.

"Kegiatan ’Jogja International Street Performance’ (JISP) 2010 ini berusaha merangkul dan melibatkan seniman-seniman dari berbagai negara," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta M Tasbir, Jumat.

Menurut dia, sebagai sebuah acara yang diharapkan menjadi ruang silaturahmi budaya antar bangsa, JISP ini akan dilangsungkan setiap tahun.

"Tahun ini adalah kali pertama acara ini digelar pada 2 Oktober 15.00 hingga 17.00 di sepanjang Jalan Panembahan Senopati sekaligus sebagai penanda lahirnya acara ini," katanya.

Ia mengatakan, JISP 2010 diharapkan menjadi ajang kegiatan pemersatu kebudayaan dan membangun komunikasi dengan mengesampingkan suku, ras, agama dan golongan baik antar daerah maupun antar negara yang diekspresikan melalui kegiatan berkesenian bersama dalam wadah "international street performance".

"Acara ini akan diadakan setiap tahun di mana semua seniman, baik seniman kontemporer dan tradisional bebas berkreasi menunjukkan kreativitasnya. Mereka akan berkreasi dengan jalanan sebagai panggung pertunjukan," katanya.

Event Director JISP 2010 Bambang Paningron mengatakan, pada acara ini akan tercipta suatu kesempatan untuk berinteraksi hingga terjadi suatu kolaborasi antar pelaku seni dari berbagai negara. Masing-masing penampil akan mengapresiasikan seni dari wilayah dan negara mereka.

"Tahun ini, JISP mengambil tema ’Arts For Peace’, hal ini berangkat dari sebuah situasi politik yang penuh ketegangan dikarenakan adanya pengklaiman beberapa kekayaan kebudayaan, argumentasi politik dan perang antar suku yang memicu adanya perpecahan dan chaos," katanya.

Ia mengatakan, pengalaman itu memberikan sebuah inspirasi yang ingin dicapai dalam menyikapi ketimpangan budaya dan sosial di dalam masyarakat dunia saat ini dengan adanya pencapaian sebuah pesatuan dan perdamaian di atas dunia ini melalui kegiatan kesenian.

"Kesenian mempunyai kekuatan yang dapat mengkomunikasikan dan menyampaikan sebuah maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya. ’Arts For Peace’ diusung sebagai tema yang membawa harapan akan sebuah aksi perdamaian melalui aksi berkesenian bersama," katanya.

Bambang mengatakan, acara ini diharapkan menjadi sebuah ajang terciptanya komunikasi dan persaudaraan menuju pada sebuah suasana damai.

"Peserta JISP terdiri dari Marching Band, Luisfer Silva dari Venezuela, Pawai Batik, Japan Odoricholic, Korea and Samulnori, Bali Ganjur Saraswati, Medan, serta perwakilan Performance dari Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta," katanya.

Kemudian untuk hari berikutnya, yakni 3 hingga 5 Oktober bekerja sama dengan "Jogja Int Performing Arts" (JIPA) akan digelar di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta.

"Berturut - turut akan tampil Angela Lopez dari Spanyol, Alesandro dari Chili, Josef Gazdag dari Hongaria, Pooja Bhatnagar dari India, Didik Nini Thowok dan Tembi Dance Co dari Yogyakarta," kata dia.

Sementara dari Jepang, lanjut dia, akan tampil empat group yaitu Yuri Ozawa, Jun Amanto, Miho Konai dan Arata & Genjin, dan acara ini digelar gratis untuk masyarakat umum.

Sumber. Dinas Pariwisata Propinsi DIY.





  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP